Hari Natal & Penyembahan Berhala

809 mamata ki ai #Penyembahan Dewa Matahari #Membedakan Kepalsuan

Ngaahi lea fakafonua

Kakato hono siofi

Sio ’amuiange

Albanian Arabic Armenian Azerbaijani Belorussian Bengali Bosnian British English Bulgarian Burmese Chewa Croatian Czech Danish Dutch English Estonian Filipino Finnish French Georgian German Greek Gujarati Hindi Hungarian Indonesian Italian Japanese Kannada Khasi Khmer Korean Lao Latvian Macedonian Malay Mongolian Nepali Norwegian Odia Punjabi Polish Portuguese Portuguese(Portugal) Romanian Russian Rwanda Samoan Serbian Shona Chinese Sinhala Slovenian Southern Sotho Spanish Spanish(Spain) Swahili Swedish Tamil Telugu Thai Chinese-T Tripuri Tswana Turkish Urdu Vietnamese

Tohikole and Sai’ia on YouTube

Kataki ’o ’oua ’e sio he fakamā’op’opo e ngaahi malanga lolotonga e lotu he ’initaneti.

Ada catatan Alkitab tentang kelahiran Yesus, bahwa Yesus sudah lahir ketika gembala-gembala tinggal di padang dan menjaga kawanan domba mereka di malam. Itu berarti Yesus lahir pada musim yang hangat.

Tanggal 25 Desember tidak mungkin menjadi hari kelahiran Yesus karena tidak cocok dengan musimnya. Namun hari itu sedang dirayakan sebagai hari kelahiran Yesus karena itu diterima oleh gereja sesudah zaman para rasul. Sebenarnya hari itu berasal dari perayaan dewa mata hari di Roma.

Gereja Tuhan tidak merayakan hari Natal, 25 Desember, sebagai hari kelahiran Yesus karena hari itu tidak sesuai dengan ajaran Alkitab yang diberikan Kristus Ahnsahnghong dan Tuhan Ibu.